Buya Zuari Abdullah (Indonesia)

Silek Minangkabau

Minangkabau merupakan salahsatu bangsa yang ada yang ada di Indonesia, Minangkabau memiliki peradaban yang unik dengan segala kasanahnya, lengkap dengan berbagai konsep dan aturan dalam memperkokoh peradaban untuk mengatur dan memilihara kerukunan kehidupan masyarakatnya, selain berbagai konsep peradaban Minangkabau juga dilengkapi sengan ilmu beladiri yang biasa dengan dengan nama “silek”. Silek adalah warisan leluhur dari generasi ke generasi sampai hari ini.

Silek telah dikenal diberbagai daerah di Indonesia bahkan telah banyak dikembangkan diberbagai belahan dunia, namun pengenalan tersebut baru sebatan pengenalan umum, sebatas teknik-teknik yang biasa dikenal dengan istilah gerak langkah, sesunggunya silek merupakan sebuah konsep beladiri tersusun sebagai sebuah konstruksi yang lengkap sebagaimana bangunan yang bisa melindungi kita dari berbagai kondisi cuaca yang mengancam keselamatan.

Silek disusun dengan dasar idiologi yang menjadi landasan dan pegangan sekaligus pedoman dalam setiap perkembangan, dengan idiologi yang kokoh disusunlah tiga metode yang biasa dikenal dengan istilah langkah tigo, (langkah tiga) langkah ampek, (langkah empat) dan langkah sambilan, (langkah sembilan),tiga metode tersebut disusun menjadi sebuah konsep dengan tujuh karakter yang dilambangkan dengan nama tokoh sebagai berikut:

1. Datuak Suri Dirajo

2. Cati Bilang Pandai

3. Datuak Tanteno Dirajo

4. Anjiang Mualim

5. Kuciang Siam

6. Kambiang Hutan

7. Harimau Campo

Itulah tujuh karakter utama Silek Minangkabau yang disimbolkan dengan tujuh nama tokoh sentral yang memiliki sifat dan karakternya masing-masing, namun tetap melengkapi dan memperkokoh satu sama lain karena berada dalam satu kesatuan konsep Silek Minangkabau. Datuak Suri Dirajo menunjukan karakter kepemimpinan yang mengatur dengan bijak setiap gerak langkah silek. Cati Bilang pandai mengatur kearifan setiap gerak langkah silek, Datuak Tanteno Gurajo menjadi simbol pengetahuan yang mendalam tentang silek, mencakup pengetahuan tentang anatomi tubuh, ilmu syaraf sampai pengolahan keseimbangan energi tubuh dan alam, kemudian Anjiang Mualim adalah nama tokoh yang disimbolkan sebagai karakter dari ketajaman insting dan filing yang harus dimiliki bagi seorang yang menguasai silek, Kuciang Siam adalah karakter yang melambangkan kelincahan dalam setiap pergerakan silek, Kambiang hutan melambangkan tentang teknik dan strategi yang unik dalam silek, Harimau Campo melambangkan tentang kekokohan dalam setiap teknik atau gerak langkah silek.

Itulah Silek Minangkabau dengan dasar idiologi, metode dan konsep yang memiliki berbagai karakter yang tersusun dalam sebuah konstruksi yang utuh, sehingga melahirkan beladiri unik dengan segala kelengkapannya. Untuk menguasai silek, maka harus diketahui konstruksi dasar sehingga bisa memahami dan menguasainya, pengetahuan tersebut yang akan mengarahkan kita kepada penguasaan setiap teknik sejak dari awal pengenalan langkah sebagai teknik dasar, cara menghindar yang biasa dikenal dengan nama gelek, cara menyerang pukulan, tendangan sikutan hingga cara mengunci untuk melumpuhkan lawan. Tanpa mengenal konsep dasar tersebut maka kita akan kebingungan mempelajari silek Minangkabau secara utuh.

Dibawah ini ada beberapa diantara sekian banyak teknik silek yang belum dipublikasi secara umum, teknik-teknik dibawah ini sering terlihat dalam berbagai pertunjukan Itulah sekilas informasi dasar tentang konsep penyusunan silek yang juga dikembangkan dalam sebuah beladiri yang lebih komplit, kami kenalkan dengan nama silek sehat. Silek sehat merupakan ilmu beladiri dengan penggabungan berbagai displin pengetahuan, sehingga silek sehat bukan sekedar beladiri fisik namun juga menyangkut pengetahuan dan teknik-teknik untuk kesehatan.

Buya Zuari Abdullah. Peneliti, penulis dan Seniman beladiri tradisional Minangkabau dengan temuannya tentang silek sehat sebagai ilmu beladiri dan pengobatan dengan konsep keseimbangan.

Exit mobile version